Pia Manis (Terapi Bahagia Mantap di Prolanis)

Pia Manis (Terapi Bahagia Mantap di Prolanis)

Prolanis “Sehat Mandiri” UPTD Puskesmas Goranggareng Taji mulai dibentuk pada bulan Mei 2016 dengan anggota awalnya berjumlah 36 orang ( I Kelompok), yaitu mereka yang memiliki riwayat penyakit diabetes militus dan hipertensi. Berdasarkan hasil evaluasi pelaksanaan kegiatan prolanis, disimpulkan bahwa sebagian peserta mengeluh bosan dan mengantuk ketika kegiatan berlangsung. Alhasil, beberapa
peserta memilih pulang dahulu sebelum kegiatan berakhir. Kondisi ini membuat peserta tidak mendapatkan pelayanan secara menyeluruh sehingga tujuan dari kegiatan Prolanis belum sepenuhnya tercapai. Oleh karena itu, pada tahun 2022 petugas penanggung jawab Prolanis mencetuskan inovasi “Terapi Bahagia Mantap di Prolanis (PIA MANIS)”

Inovasi PIA MANIS dicetuskan untuk menarik penderita penyakit kronis (diabetes militus dan hipertensi) yang belum masuk menjadi anggota Prolanis dan mempertahankan peserta yang sudah bergabung dengan cara menerapakan Terapi Bahagia. Dengan adanya inovasi PIA MANIS ini diharapkan kegiatan Prolanis lebih optimal sehingga dapat meningkatkan kualitas hidup penderita penyakit kronis
(diabetes militus dan hipertensi).

Keunggulan dari Inovasi PIA MANIS adalah mampu menciptakan suasana yang kondusif, nyaman dan bahagia bagi peserta prolanis, sehingga tidak mudah merasa bosan dan meningkatkan daya tarik anggota untuk turut aktif dalam setiap kegiatan prolanis. Selain itu kegiatan prolanis tidak hanya dilakukan di dalam gedung saja (pemeriksaan kesehatan, yel-yel anggota, terapi peregangan) tetapi juga dilakukan di luar gedung seperti kegiatan gathering, terapi bahagia (membuat video tiktok dan joget
bersama),yang dipublikasikan melalui akun media sosial seperti di Tiktok ataupun Status WhatsApp.

Setelah penerapan Inovasi PIA MANIS dapat terlihat rasio kunjungan peserta prolanis terkendali di Puskesmas Goranggareng Taji terjadi peningkatan dari awal tahun 2022 sejumlah 1413 orang menjadi 2032 orang di tahun 2024. Selain itu terjadi peningkatan yang signifikan terkait perasaan anggota Prolanis. Awalnya hanya 3,33% responden yang merasa sangat senang kemudian meningkat menjadi 80%, sementara responden yang merasa tidak senang dari awalnya 50% menjadi 0.

Inovasi PIA MANIS sangat mudah direplikasi karena semua puskesmas di Kabupaten Magetan sudah terbentuk kegiatan Prolanis. Selain itu implementasi PIA MANIS juga sederhana dan mudah untuk dilaksanakan karena tidak memerlukan pelatihan khusus, sarana prasarana maupun prosedur tertentu yang menyulitkan.

Strategi keberlanjutan dari Inovasi PIA MANIS adalah memperluas penjaringan sasaran penderita penyakit kronis dengan membentuk kelompok Prolanis di desa. Sasaran desa tahun 2024 adalah Desa Semen dan Desa Sukowidi yang dipilih berdasarkan jumlah penderita penyakit kronis terbanyak. Keseruan kegiatan PIA Manis bisa di klik di tautan berikut ya https://www.youtube.com/watch?v=bzjmrtobnjE .